Kebudayaan
Suku Jawa Di indonesia
DISUSUN :
~. Muhammad Fadila
~. Muhammad Fadila
~.
Miranda
~.
Ibrahim
~.
Hamdani
~. Dimas
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami
panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ilmu
sosial dan budaya dasar ini. Tentang Suku jawa di Indonesia . Kami menyadari bahwa
dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, baik dari segi isi,
penulisan maupun kata-kata yang digunakan. Oleh karena itu, segala kritik dan
saran yang bersifat membangun guna perbaikan bagi kami dalam membuat makalah
selanjutnya, akan kami terima dengan senang hati. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
ini.
DAFTAR ISI
~. Kata pengantar
~. Daftar isi
~. Pendahuluan
~. Latar Belakang
~. Latar Belakang
~. Maksud dan Tujuan
~. Pembahasan
~. Penutup
~. Kesimpulan
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Suku bangsa Jawa adalah suku bangasa Indonesia yang paling banyak jumlahnya, menempati seluruh daerah jawa tengah, jawa timur dan sebagian jawa barat mereka menggunakan bahasa jawa secara keseluruhan, hanya saja terdapat perbedaan dialek di daerah tertentu. Suku bangsa jawa termasuk suku bangsa yang telah maju kebudayaannya, karena sejak zaman dahulu mereka telah banyak mendapat pengaruh dari berbagai kebudayaan, seperti : kedubayanan Hindu, Budha, Islam dan Eropa. Setelah mengetahui suku bangsa di Indonesia maka sekarang penyusun akan membahas tentang salah satu suku di Indonsia yaitu Suku jawa.
2. Maksud Dan Tujuan
Karena menjaga, memelihara dan
melestarikan kebubayaan merupakan kewajiban setiap individu, maka dalam
realisasinya saya mencoba menyusun makalah yang berjudul Kebudayaan Suku jawa yang
didalamnya mengulas tentang. Kerajinan
suku jawa yang sangat maju terutama menghasilkan batik, ukir-ukiran, peralatan
rumah tangga, dan peralatan pertanian.
Penyusunan
makalah yang berjudul Budaya Suku jawa ini bertujuan agar pembaca mengetahui
bahwa suku jawa merupakan suku yang Memiliki kerajinan Batik yang sangat maju
dan menjaga dan melestarikan kebudayaan daerah merupakan kewajiban dari setiap
orang.
PEMBAHASAN
Agama
yang dianut oleh sebagian besar suku jawa adalah Agama Islam, Kristen, Katolik,
Hindu, dan budha.
Pemeluk
Agama Islam dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:
1.Golongan
Islam Santri, yaitu golongan yang menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran Islam
dengan syariat-syariatnya.
2.Golongan
Islam Kejawen, yaitu golongan yang percaya pada ajaran Islam, tetapi tidak
patuh menjalankan syariat Islam dan masih percaya kepada kekuatan lain.
Selain
itu, orang Jawa masih percaya pada hal yang gaib atau kekuatan lain:
1.Percaya
pada makhluk-makhluk halus seperti memedi, genderuwo, tuyul, setan, dan
lain-lain.
2.Percaya
pada hari baik atau naas.
3.Percaya
pada hari kelahiran atau weton.
4.Percaya
pada benda-benda pusaka, jimat, dan sejenisnya.
Sehubungan
dengan berbagai kepercayaan, maka dilaksanakan upacara-upacara selametan
sebagai berikut:
ØUpacara selametan yang berhubungan dengan lingkaran hidup manusia, seperti mitoni, kematian, dan lainnya.
Ø Upacara
selametan yang berhubungan dengan kehidupan desa, seperti bersih desa,
penggarapan pertanian, dan lainnya.
Ø Upacara
selametan yang berhubungan dengan pernikahan, seperti selamatan sepasaran
setelah pernikahan.
Ø Upacara
selametan yang berhubungan dengan peringatan hari-hari atau bulan-bulan besar
Islam, seperti sekatenan atau grebeg maulud, sura, dan sebagainya.
Ø Upacara
selametan yang berhubungan dengan kejadian-kejadian tertentu, seperti melakukan
perjalanan jauh, mulai membuat rumah, dan sebagainya.
Ø Upacara
selametan yang berhubungan dengan orang meninggal dunia, seperti selametan
surtanah atau (geblak), nelung dina, dan lainnya.
SISTEM KEKERABATAN
Masyarakat Jawa menganut sistem kekerabatan bilateral atau parental, yaitu sistem kekerabatan yang menarik garis keturunan dari bapak/ibu.
Istilah-
istilah yang digunakan dalam sistem kekerabatan Jawa sebagai berikut:
1.Pakde
dan Bude (uwa), yaitu semua kakak dari bapak dan ibu, baik laki-laki maupun
perempunan beserta suami dan istrinya.
2.Paklik
(Paman) dan Bulik (bibi), yaitu semua adik dari ayah dan ibu,baik laki-laki
maupun perempuan beserta suami dan istrinya.
3.Nak
Ndulur (Sepupu), yaitu anak dari pakde-bude dan paklik-bulik.
4.Misan,
yaitu anak dari saudara sepupu.
Pada
masyarakat Jawa, perkawinan dianggap ideal apabila diukur dari segi keyakinan
dan kesamaan adat yang menunjukan adanya pemilihan jodoh ideal.
Ukuran
ideal bagi pria adalah perhitungan bibit, bebet, dan bobot. Sedangkan bagi
wanita, perhitungannya didasarkan pada mugen, tegen, dan rigen.
Pernikahan
yang dilarang, yaitu menikah dengan:
1.Saudara
kandung.
2.Pancer
lanang (anak dari dua saudara kandung laki-laki).
3.Pihak
laki-laki lebih muda abunya dari pihak perempuan.
SISTEM POLITIK DAN KEMASYARAKATAN
1.Dahulu, pada suku Jawa terdapat stratifikasi sosial yang dikenal dengan golongan bendoro, priyayi, dan wong cilik.
2.Stratifikasi
sosial berdasarkan kepemilikan tanah, yaitu wong baku, kuli gondok (lindung),
dan sinoman.
3.Dalam
bidang pemerintah, pamong desa memilih seorang kepala desa (lurah) dengan semua
pembantunya, seperti carik, juga tirta (ulu-ulu), dan juga baya. Tugas utama
mereka adalah untuk meningkatkan kesejahteraan desa.
SISTEM EKONOMI
Sistem perekonomian masyarakat Jawa mencakup
1)
Pertanian
Yang
dimaksud pertanian disini terdiri atas pesawahan dan perladangan (tegalan),
tanaman utama adalah padi. Tanaman lainnya jagung, ubi jalar, kacang tanah,
kacang hijau dan sayur mayor, yang umumnya ditanam di tegalan. Sawah juga
ditanami tanaman perdagangan, seperti tembakau, tebu dan rosella.
2)
Perikanan
Adapun
usaha yang dilakukan cukup banyak baik perikanan darat dan perikanan laut.
Perikanan laut diusahakan di pantai utara laut jawa. Peralatannya berupa kail,
perahu, jala dan jarring
3)
Peternakan
Binatang
ternak berupa kerbau, sapi, kambing, ayam dan itik dan lain-lain.
4)
Kerajinan
Kerajinan
sangat maju terutama menghasilkan batik, ukir-ukiran, peralatan rumah tangga,
dan peralatan pertanian.
Adapun
mata pencaharian dalam suku Jawa atau masyaraakat Jawa biasanya bermata
pencaharian bertani, baik bertani di sawah maupun tegalan, juga Beternak pada
umumnya bersipat sambilan, selain itu juga masyarakat Jawa bermata pencaharian
Nelayan yang biasanya dilakukan masyarakat pantai.
Sistem kesenian Jawa meliputi:
Sistem kesenian Jawa meliputi:
• Bentuk rumah adat,
misalnya rumah joglo, rumah l imasan,
dan lain-lain.
• Seni tari, misal Tari
Serimpi, Tari Gambyong, Tari Merak, dan lainnya.
• Seni tembang, seperti
Sewu Ora Jamu, Ngidung, dan sebagainya.
• Pakaian Adat Jawa dapat
berupa beskap, kebaya, batik, dan lain-lain.
Etika seksual jawa
Etika seksual jawa
Mengenai etika seksual di jawa tidak
ada superior ataupun interior,semua pria dan wanita sama saja. Hanya tanggung
jawabnya saja yang berbeda.dalam bidang seksual, masyarakat jawa condong untuk
bersikap tegas. pada setiap perayaan-perayaan di desa, pria dan wanita duduk
secara terpisah.
Para orang tua melarang keras jika putrinya
berjalan dengan seorang pria. Mereka berpendapat bahwa anak muda tidak dapat
menahan emosinya, Sehingga mereka takut terjadi sesuatu kepada putrinya.
PENUTUP
Demikianlah
makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan para
pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan
kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas.Karena kami hanyalah manusia
biasa yang tak luput dari kesalahan Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan
kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari
kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya.
KESIMPULAN
Suku jawa yang merupakan suku yang memiliki berbagai, kesenian, sistem ekonomi. ritual, dan lain-lain.
Semua itu membuktikan bahwa suku jawa merupakan suku yang kaya akan budaya daerah.
Diantara sekian banyak kebudayaan yang dimiliki suku jawa ada beberapa kebudayaan yang ,Terkenal diantaranya adalah sebagai berikut :
1, ukir-ukiran, peralatan rumah tangga, dan peralatan pertanian.
2 Bentuk rumah adat, misalnya rumah joglo, rumah l imasan, dan lain-lain.
3
Seni tari, misal Tari Serimpi, Tari Gambyong, Tari Merak, dan lainnya.
4
Seni tembang, seperti Sewu Ora Jamu, Ngidung, dan sebagainya.
5
Pakaian Adat Jawa dapat berupa beskap, kebaya, batik, dan lain-lain
No comments:
Post a Comment